Aku Bukan Budak Hawa Nafsu

Manusia adalah makhluk yang Allah Subhanahu wa ta’ala ciptakan memiliki akal dan pikiran. Dengan akal dan pikiran tersebut manusia seharusnya bisa berpikir logis.

Jika akalnya dibimbing oleh wahyu, maka akal tersebut dapat bekerja sesuai dengan tujuan penciptaannya yaitu agar manusia bisa membedakan antara yang haq dan yang bathil.

Namun, jika akal dibimbing oleh hawa nafsu maka akalnya akan mengalami kelumpuhan dan sulit untuk membedakan antara keduanya.

Ketika akal kita dibimbing oleh wahyu maka setiap kali kita berbuat sesuatu, pasti didasari dengan perkataan Allah Subhanahu wa ta’ala dan perkataan Rasul.

Namun sebaliknya, jika akal kita dibimbing oleh hawa nafsu maka akan terjadi kerusakan, baik kerusakan dalam diri sendiri maupun orang lain.

Sebab hawa nafsu tidak bisa dihilangkan, hanya bisa diredai saja. Hawa nafsu itu lebih condong menjerusmuskan kita pada kebinasaan kecuali nafsu yang dirahmati .

Allah Subhanahu wa ta’ala seperti yang tertulis dalam Al-Qur’an surat yusuf ayat 53 yang berbunyi:

وَمَاأُبَرِّئُ نَفْسِي إِنَّ النَّفْسَ لَأَمَّارَةٌ بِالسُّوْءِ إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّيْ إِنَّ رَبِّيْ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ>

“Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya hawa nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat Allah. Sesungguhnya tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.

Ayat di atas menjelaskan bahwa hakikat hawa nafsu adalah selalu mengajak pada keburukan. Oleh karena itu, janganlah kita menjadi budak hawa nafsu dan mengikuti jalan mereka karena mereka hendak menjauhkan kita dari Allah Subhanahu wa ta’ala. Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:

وَاللهُ يُرِيْدُ أَنْ يَتُوْبَ عَلَيْكُمْ وَيُرِيْدُ الَّذِيْنَ يَتَّبِعُوْنَ الشَّهَوَاتِ أَنْ تَمِيْلُوْامَيْلًا عَظِيْمًا ( ) يُرِيْدُ اللهُ أَنْ يُخَفِّفَ عَنْكُمْ وَخُلِقُ الْإِنْسَانُ ضَعِيْفًا َ>

“Dan Allah hendak menerima taubatmu, sedang orang-orang yang mengikuti hawa nafsunya bermaksud supaya kamu berpaling sejauh-jauhnya (dari kebenaran). Allah hendak memberikan keringanan kepadamu dan manusia dijadikan bersifat lemah.” ( QS. An-Nisa: 27-28)

Oleh karena itu, marilah kita pelajari Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam agar kita bisa menerapkannya dalam kehidupan kita sesuai dengan yang tertulis dalam Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam dan selalu berlindung kepada Allah Subhanahu wa ta’ala dari kejahatan hawa nafsu yang selalu menyeru pada kemaksiatan.

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْمُنْكَرَاتِ الْأَخْلَاقِ وَالْأَعْمَالِ وَالْأَهْوَاءِ>

Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari akhlak, amal dan hawa nafsu yang mungkar.” (HR. Tirmidzi no. 3591 dan hadits ini shahih)

Topik :
Nasihat Tazkiyah

Terkait