Do'a Musafir untuk Orang yang Ditinggalkan
Ketika seseorang hendak melakukan perjalanan (musafir), disunnahkan untuk mendoakan orang-orang yang ditinggalkan agar berada dalam perlindungan Allah dan memohon agar segala titipan (orang yang ditinggalkan) selalu dijaga oleh Allah SWT.
Do’a Musafir untuk Orang yang Ditinggalkan
Berikut adalah do’a yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW untuk musafir yang mendoakan orang yang ditinggalkan:
((أَسْتَوْدِعُكُمُ اللَّهَ الَّذِي لاَ تَضِيعُ وَدَائِعُهُ))
Latin
Astawdi’ukumullah alladzi la tadhi’u wada’i’uhu.
Arti
“Aku menitipkan kalian kepada Allah yang tidak akan menyia-nyiakan titipan-Nya.”
Makna Do’a ini
- Penyerahan kepada Allah: Mengakui bahwa segala sesuatu berada di bawah penjagaan dan perlindungan Allah.
- Perlindungan dari Allah: Memohon agar Allah menjaga orang-orang yang kita tinggalkan selama perjalanan.
- Keyakinan akan Penjagaan Allah: Mempercayakan sepenuhnya kepada Allah bahwa Dia tidak akan menyia-nyiakan apa yang telah dititipkan kepada-Nya.
Manfaat Membaca Do’a ini
- Meningkatkan Kesadaran Spiritual: Mengingatkan kita untuk selalu bergantung dan berserah diri kepada Allah dalam segala situasi, termasuk saat melakukan perjalanan.
- Menghadirkan Rasa Tenang: Dengan menyerahkan orang yang ditinggalkan kepada Allah, kita merasa lebih tenang dan yakin bahwa mereka berada dalam perlindungan Allah.
- Menguatkan Hubungan dengan Allah: Do’a ini memperkuat hubungan kita dengan Allah, menunjukkan rasa percaya dan keyakinan bahwa Allah adalah penjaga terbaik.
- Menghindari Kekhawatiran: Mengurangi kekhawatiran terhadap orang yang ditinggalkan karena yakin bahwa Allah tidak akan menyia-nyiakan titipan-Nya.
Dengan menjadikan do’a ini sebagai bagian dari kebiasaan ketika hendak melakukan perjalanan, kita dapat memperkuat iman, meningkatkan rasa tenang, dan mendapatkan perlindungan serta keberkahan dari Allah SWT bagi diri kita dan orang-orang yang kita tinggalkan.