Do'a Orang yang Ditinggalkan untuk Musafir
Ketika seseorang yang akan melakukan perjalanan berpamitan, orang yang ditinggalkan disunnahkan untuk mendoakan musafir tersebut. Do’a ini bertujuan memohon agar Allah memberi bekal ketakwaan, mengampuni dosa-dosanya, dan memudahkan segala kebaikan di mana pun musafir tersebut berada.
Do’a Orang yang Ditinggalkan untuk Musafir
Berikut adalah do’a yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW untuk diucapkan oleh orang yang ditinggalkan kepada musafir:
((زَوَّدَكَ اللَّهُ التَّقْوَى، وَغَفَرَ ذَنْبَكَ، وَيَسَّرَ لَكَ الخَيْرَ حَيْثُ ما كُنْتَ))
Latin
Zawwaddakallahu at-taqwa, wa ghafara dhanbak, wa yassara laka al-khayra haythu ma kunt.
Arti
“Semoga Allah membekalimu dengan ketakwaan, mengampuni dosamu, dan memudahkan bagimu kebaikan di mana pun kamu berada.”
Makna Do’a ini
- Memohon Bekal Ketakwaan: Memohon agar Allah memberi bekal ketakwaan kepada musafir, sehingga selalu berada di jalan yang diridhai-Nya.
- Pengampunan Dosa: Memohon agar Allah mengampuni dosa-dosa musafir.
- Kemudahan dalam Kebaikan: Memohon agar Allah memudahkan segala kebaikan bagi musafir di mana pun dia berada.
Manfaat Membaca Do’a ini
- Menguatkan Hubungan Spiritual: Do’a ini memperkuat hubungan spiritual antara yang mendoakan dan yang didoakan, menunjukkan kepedulian dan kasih sayang.
- Meningkatkan Ketakwaan: Dengan mendoakan ketakwaan, kita berharap agar musafir selalu berada dalam lindungan dan petunjuk Allah.
- Mendapatkan Keberkahan: Do’a ini memohon keberkahan dan kemudahan dalam segala urusan bagi musafir, memberikan ketenangan bagi yang ditinggalkan.
- Menghindari Kekhawatiran: Dengan menyerahkan musafir kepada Allah, orang yang ditinggalkan merasa lebih tenang dan yakin bahwa musafir berada dalam perlindungan dan penjagaan Allah.
Dengan menjadikan do’a ini sebagai bagian dari kebiasaan ketika berpamitan dengan musafir, kita dapat memperkuat hubungan sosial, menunjukkan rasa syukur, dan memohon keberkahan serta perlindungan dari Allah SWT bagi musafir dalam perjalanan mereka.
