Keluarga Benteng Terakhir Pertahanan Umat Islam

Pernikahan merupakan mega proyek raksasa dalam membangun peradaban umat, ia bukanlah pekerjaan main main ataupun coba coba bagi yang ingin bereksperimen. Ia membutuhkan perencanaan yang final, serta persiapan mental yang prima.

Dari sanalah akan lahir ekonom ekonom umat yang handal, praktisi praktisi pendidikan yang mumpuni, hatta singa singa garang di medan laga ,ala kulli haal generasi terbaik, tangguh,khoiru ummah.

Sebaliknya dari sana pulalah lahir generasi ayam pedaging yang digemukkan di kandang untuk disembelih, generasi lemah, generasi yang menyia nyiakan sholat, dan hanya memperturutkan hawa nafsu.yang ALLOH pastikan FASAUFA YALQAUNA GHOYYA, (maka kelak mereka pasti akan menemui kesesatan QS Maryam ayat 59-60

۞فَخَلَفَ مِنۢ بَعۡدِهِمۡ خَلۡفٌ أَضَاعُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَٱتَّبَعُواْ ٱلشَّهَوَٰتِۖ فَسَوۡفَ يَلۡقَوۡنَ غَيًّا ٥٩ إِلَّا مَن تَابَ وَءَامَنَ وَعَمِلَ صَٰلِحٗا فَأُوْلَٰٓئِكَ يَدۡخُلُونَ ٱلۡجَنَّةَ وَلَا يُظۡلَمُونَ شَيۡ‍ٔٗا ٦٠>

Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, Maka mereka kelak akan menemui kesesatan,

“ kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh, Maka mereka itu akan masuk syurga dan tidak dianiaya (dirugikan) sedikitpun, (Maryam:59/60)

وَلۡيَخۡشَ ٱلَّذِينَ لَوۡ تَرَكُواْ مِنۡ خَلۡفِهِمۡ ذُرِّيَّةٗ ضِعَٰفًا خَافُواْ عَلَيۡهِمۡ فَلۡيَتَّقُواْ ٱللَّهَ وَلۡيَقُولُواْ قَوۡلٗا سَدِيدًا ٩>

“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang benar”.(QS An-Nisa: 9)

Hari ini KELUARGA merupakan benteng terakhir pertahanan umat, sebagai institusi penegak syariah setelah runtuhnya khilafah islamiyah. Apabila benteng ini roboh, maka umat akan hancur berantakan.

Oleh karena itu syetan berupaya sekuat tenaga untuk menghancurkannya. Syetan merobohkan keluarga dengan merusak sendi sendi pilar yang menyangga tegaknya keluarga. Syetan mulai merusak keluarga dengan merusak hubungan suami istri.

Banyak kisah problematika rumah tangga yang memang dikompori syetan ataupun gangguan jin .Apabila suami istri berselisih, maka suasana rumah menjadi gerah, panas dan tidak nyaman. Anak anak mulai tidak betah di rumah.

Nah, ketika anak anak sudah tidak betah di rumah, mereka akan mencari kompensasi di luar rumah. Pada saat demikian mudah bagi syetan untuk memperdayanya. Syetan menyerang hal yang sangat fundamental.

Syetan yang mampu memisahkan suami istri ini, akan mendapat penghargaan dan apresiasi yang yang sangat besar dari pimpinannya. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis, Syetan mempunyai singgasana di atas air, kemudian datanglah pasukan pasukannya melaporkan hasil kerja mereka.

Ada yang berhasil menggoda orang untuk meminum khomr, ada yang berhasil menggoda manusia untuk mencuri, berdusta, memberi kesaksian palsu dan lain sebagainya yang berhasil menyeret manusia untuk melakukan berbagai kemaksiatan.

Akan tetapi sang pimpinan menanggapinya dengan ekspresi yang biasa biasa saja,lalu ada yang melapor dia berhasil memisahkan suami istri, hingga sang pimpinan mengapresiasinya dan akan menjadikannya pasukan yang memiliki kedudukan tinggi disisi pimpinan.

إنّ إبليس يضع عرسه على الماء, ثمّ يبعث سراياه, فأدناهم منه منزلة أعظمهم فتنة, يجيء أحدهم فيقول : فعلت كذاوكذا, فيقول: ما صنعت شىيئا, قال: ثمّ يجيء أحدهم فيقول: ما تركته حتّى فرّقت بينه و بين امرأته, قال: فيدنيه منه و يقول: نعم أنت.

Rosululloh bersabda; “Sesungguhnya iblis meletakkan singgasananya di atas air,kemudian ia mengirim pasukan pasukannya.Yang paling dekat kedudukannya dengannya adalah yang paling besar menimbulkan fitnah. Salah satu pasukannya datang ia berkata; Aku sudah berbuat ini dan itu….iblis menjawab” Kamu tidak berbuat apa apa”. Kemudian ada salahsatu pasukannya datang,ia berkata,”Aku tidak beranjak dari manusia sampai aku pisahkan antara mereka dengan istrinya”. Rosululloh bersabda,iblispun mendekatkan posisinya kepada dirinya, dan berkata,”Hebat kamu”. Ala’masy berkata,”Menurut saya yang dimaksudsabda Beliau adalah,iblis menjadikannnya sebagai teman dekat”.(Shohih Muslim, Kitab Shifatul Qiyamah wal Jannah wan Nar, bab Tahwisyu syaithon wa Ba’tsuhu Saroyahu li Fitnatin Nas.(

Ini yang harus menjadi bahan muhasabah diri bagi setiap keluarga muslim dimanapun berada, ingat, setiap perselisihan, dan percekcokan dalam rumah tangga ada andil besar syaitan dan jin .

Oleh karenanyalah segera ta’awudz dan beristighfar manakala kondisi rumah tangga mulai memanas, tidak nyaman. Usahakan dzikir shobah dan masa jangan lupa, alma’tsurot, qiroatul Quran, serat dzikir dzikir lainnya agar hati kita tidak kosong ataupun lalai dari mengingat Alloh.

Keluarga mampu memberi afiliasi kepada anggotanya, sehingga menjadi filter terhadap rusaknya akhlaq. Anak usia pubertas khususnya usia 13, 14, 15 tahun dan seterusnya membutuhkan pengayoman.

Afiliasi yang alami adalah keluarga. Apabila dalam usia tersebut seorang anak dijauhkan dari keluarga ia akan mencari koloni lain yang tidak alami, seperti bergabung dengan geng-geng narkoba, terjerumus dalam dunia gengster dan pergaulan bebas.

Karena pada fase ini ia membutuhkan koloni. Orang tua akan kesulitan memaksa anaknya meninggalkan kelompoknya ( terutama bila anaknya berkoloni dengan orang yang tidak taat beragama ) karena orang tua tidak memberinya induk semang alternatif.

Ini apabila anak anak kita pada usia tersebut tidak berada pada lembaga pendidikan pesantren, apabila pada usia ini anak anak kita berada di lingkungan pesantren, kita sebagai orang tua juga harus tetap memantau, mengontrol, dan mengarahkan anak.

Karena santri juga tidak selalunya dari keluarga baik baik, agar jangan sampai anak anak kita salah pergaulan, salah mencari teman, karena TEMAN itu sangat penting, hingga rumus untuk menila seseorang adalh LIHATLAH SIAPA YANG SELALU MENEMANINYA.

Oleh sebab itu jika orang tua khawatir anaknya akan terjerumus pada pergaulan salah, sediakan induk semang yang alami. Ini merupakan kebutuhan fitrah.

Ibadah rumah tangga merupakan ibadah terpanjang dalam kehidupan seorang muslim, semenjak ia memasuki gerbang rumah tangga hingga tutup usia.

Marilah kita semua berusaha menegakkannya, terkhusus rumah tangga poligami yang relative penuh warna warni. Jarang sekali penulis temukan biro konsultan keluarga poligami, apabila antar anggota keluarga poligami saling berjumpa, biasanya pun mereka hanya sekedar saling mencurahkan isi hati, tanpa ada yang membantu memberikan solusi.

Apalagi rumah tangga poligami konsultasi pada rumah tangga monogami, agak kurang nyambung. Ibarat konsultasi anak pada yang tidak memiliki anak, itu akan terasa kurang menjiwai pernak perniknya. “Laa ya’rifuha illa man dzaaqohaa”, “Tidak akan mengetahuinya orang yang tak merasakannya….

Topik :
Keluarga