Menangis, Mengundang Belas Kasih-Nya

Hamzah Al ‘Amaa berkata, “Suatu ketika, saya ingin berkunjung ke rumah Hasan Al Bashri dan menemuinya. Ketika itu, ia sedang menangis.’

Saya pun kembali berkunjung ke rumahnya. Waktu itu ia shalat sunnah dan saya pun mendengarnya menangis.

Hingga suatu hari saya memberanikan diri berkata kepadanya, ‘engkau menangis terlalu banyak.’ Lalu ia menjawab, ‘Wahai anakku, apa yang seharusnya dilakukan mukmin kalau tidak menangis? Anakku, menangis itu mengundang belas kasihn-Nya. Jika engkau bisa menghabiskan sisa umurmu dengan menangis, maka lakukanlah. Barangkali Allah akan memberi belas kasih-Nya kepadamu karena itu.”

وَاِذَا سَمِعُوْا مَآ اُنْزِلَ اِلَى الرَّسُوْلِ تَرٰٓى اَعْيُنَهُمْ تَفِيْضُ مِنَ الدَّمْعِ مِمَّا عَرَفُوْا مِنَ الْحَقِّۚ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَآ اٰمَنَّا فَاكْتُبْنَا مَعَ الشّٰهِدِيْنَ - ٨٣>

“Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al Quran) yang Telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri); seraya berkata: “Ya Tuhan kami, kami Telah beriman, Maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al Quran dan kenabian Muhammad s.a.w.). (QS. Al Maidah : 83)

Hadits

لا يلج النار رجل بكى من خشية الله حتى يعود اللبن في الضرع>

Tidak akan masuk neraka seseorang yang menangis karena takut kepada Allah sampai susu (yang telah diperah) bisa masuk kembali ke tempat keluarnya.” (HR. Tirmidzi)

سبعة يظلهم الله في ظله يوم لا ظل إلا ظله .... ورجل ذكرالله خاليا ففضات عيناه>

Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah pada hari ketika tidak ada naungan kecuali naungan-Nya; …dan seorang yang mengingat Allah di kala sendirian sehingga kedua matanya mengalirkan air mata (menangis).” (HR. Bukhari dan Muslim)

عينان لا تمسهما النار عين بكت من خشية الله وعين باتت تحرس في سبيل الله>

Ada dua buah mata yang tidak akan tersentuh api neraka; mata yang menangis karena merasa takut kepada Allah, dan mata yang berjaga-jaga di malah hari karena menjaga pertahanan kaum muslimin dalam (jihad) di jalan Allah.” (HR. Tirmidzi)

Aqwal Salaf

Ibnu umar Radhiallahu ‘anhuma berkata,

لأن أدمع من خشية الله أحب إلي من أن أتصدق بألف دينار>

Menangis karena takut kepada Allah lebih aku sukai dari pada bersedekah 1000 dinar.

Sungguh benar apa yang dikatakan Ibnul Qayyim. Ia berkata, “Yang disebut manusia sejati adalah yang takut akan kematian hatinya, bukan kematian tubuhnya.”

Topik :
Nasihat Kisah

Affiliate

Terkait