Perspektif Sejarah Menurut Islam

Secara bahasa kata siroh berasal dari kata سار يسير سيرا سيرة yang bermakna berjalan, menggerakkan, berproses. Atau dalam Bahasa Indonesia yang sering kita dengan yakni sejarah yang asal katanya pun merupakan serapan dari Bahasa arab juga الشجرة / asy-syajarotu atau pohon yang bermakna bercabang cabang dan bersambung dalam satu sumber pokok.

Jika kata siroh disandingkan dengan kata lain maka maknanya adalah disandarkan pada kata sandingan tersebut misalnya kata siroh disandingkan dengan kata nabawiyah sehingga berarti perjalanan hidup nabi Muhammad Sholallahu’Alaihi wa Sallam dimulai dari sebelum kelahiran beliau sampai wafatnya. Sehingga siroh juga bermakna keadaan, sunnah, metode. Siroh seseorang berarti lembaran aktivitasnya dan pola perilakunya di kalangan manusia ( Al Munjid : 1/360)

Secara istilah siroh adalah kisah atau sejarah kehidupan atau sering diungkapkan dengan istilah perjalanan hidup, riwayat hidup atau Biografi (Mudzakaroh sirah nabawiyah : 1/5)

Terdapat banyak nash dari Al Quran ataupun hadits serta atsar para salaf dalam berisi perintah serta anjuran untuk mempelajari siroh/sejarah khusus sejarah islam.

Diantara nash tersebut kami rangkumkan beberapa diantaranya sebagai berikut ;

Qs. Al A’rof : 176

Allah Subhana Wa Ta’ala berfirman :

فَٱقْصُصِ ٱلْقَصَصَ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ>

artinya Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir.

Imam Ath-Thobary berkomentar dalam tafsirnya menyinggung ayat ini beliau berkata : Karena sesungguhnya Allah berfirman kepada Nabi-Nya Muhammad Sholallahu Alaihi Wasallam “ Wahai Muhammad kisahkanlah kisah-kisah ini yang telah Aku (Allah) kisahkan padamu pada kaum Quraisy dan juga bani israil agar mereka mau berfikir sehingga mereka mengetahuinya bahwa sesungguhnya siapapun tidak dapat mendatangkan kabar berita ini kecuali dia adalah seorang Nabi yang mendapatkan kabar langsung dari langit.

Qs. Hud : 120

وَكُلا نَقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ أَنْبَاءِ الرُّسُلِ مَا نُثَبِّتُ بِهِ فُؤَادَكَ وَجَاءَكَ فِي هَذِهِ الْحَقُّ وَمَوْعِظَةٌ وَذِكْرَى لِلْمُؤْمِنِينَ>

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman :

Artinya : Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman.

Imam Ibnu Katsir berkata Allah berfirman semua yang kami ceritakan padamu tentang kisah para Rasul terdahulu bersama dengan umat mereka.

وعن البراء بن عازب رضي الله عنه قال: (كان رسول الله صلى الله عليه وسلم أحسن الناس وجها وأحسنهم خلقا رواه البخاري.>

Dan diriwayatkan dari Al baro’ bin Azib Radhiallahu’anhu berkata : adalah Rasulullah Sholallahu Alaihi Wasallam yang paling rupawan wajahnya di antara manusia dan memiliki akhlak budi pekerti yang paling baik beliau tidak terlalu tinggi dan juga tidak terlalu pendek. (HR . Bukhori)

وقال كعب بن مالك رضي الله عنه: (وكان إذا سُرَّ استنار وجهه، حتى كأنه قطعة قمر رواه البخاري.>

Dan berkata sahabat Ka’ab bin Malik Radhiallahu’anhu : adalah Nabi Sholallahu Alaihi Wasallam jika beliau senyum maka wajahnya bersinar seakan akan bulan purnama. (HR. Bukhori)

Demikian beberapa nash yang kami nukil di atas menunjukkan bahwa terdapat perintah dan keutamaan dalam mempejari sejarah islam, karena islam adalah dien yang diwariskan berdasarkan riwayat dan sanad yang terpercaya secara turun temurun dari masa ke masa dari generasi ke generasi hingga tersampaikan kepada kita umat islam hari ini.

Al quran yang mulia banyak mengandung kisah kaum terdahulu untuk lebih mendekatkan perumpamaan dan pendekatan nalar bagi manusia untuk bisa menggunakan akal dan pikiran hingga bisa mengolahnya lalu mendapatkan pelajaran darinya.

Beberapa perkataan para ulama mengenai sejarah

Sejarah adalah sebuah pengingat bagi umat , ia seakan akan menjadi pengingat yang sempurna dengannya akan senantiasa terjaga kisah-kisah umat yang terdahulu kemudian umat yang ada pada saat ini bisa mengambilnya sebagai pelajaran begitu juga umat yang akan datang akan menjadikannya sebagai pelajar yang mulia, karena sejarah bukan hanya ilmu yang mempelajari apa yang telah lalu akan tetapi ia adalah hal kontemporer serta masa depan.

Sesungguhnya sejarah itu akan meluaskan pandangan seorang muslim. (Muqaddimah Al mausu’ah al muyassaroh fi tarikh islami)

Ketika seorang muslim tidak mampu untuk mempelajari sejarah kejayaan islam pada masa lalu maka pada hakikatnya dia telah kehilangan jati dirinya yang mulia sebagai seorang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, dia akan menjadi seorang yang justru minder dengan islam dia tidak mampu untuk menjawab berbagai macam syubhat yang dituduhkan kepada islam dan kaum Muslimin.

Islam telah menjadi mercusuar peradaban sejak berabad-abad lamanya menjadi inspirasi bagi semua umat manusia

Orang orang barat setiap kali menyebut Baghdad maka mereka akan senantiasa diingatkan oleh sebuah buku yang berjudul “Thousand and one Night”( Alfu lailah wa Lailah), yakni kisah seribu satu malam yang dinisbatkan kepada Khalifah Harun Ar- Rosyid. Kisah itu menggambarkan Khalifah Islam di masa bani Abbasiyah itu sebagai sosok yang kerjanya hanya bersenang-senang , foya-foya dan selalu dikelilingi oleh wanita. Sosok glamor dan tidak peduli lingkungan serta rakyatnya. Ada sisi yang tidak diungkapkan oleh orang-orang barat yang tidak suka kepada islam. Harun Ar-Rosyid adalah sosok Khalifah yang agung. Dia memiliki kepribadian yang kuat dan kemauan yang kuat. Selain itu dikenal sebagai ahli ibadah. Dalam satu riwayat dikisahkan bahwa setiap hari dia tidak pernah kurang melakukan sholat sebanyak seratus rakaat. Tahun-tahunnya dia bagi menjadi dua. Setahun untuk berjihad dan setahun lagi untuk ibadah haji ke Baitullah. Kealiman Khalifah Harun sengaja digelapkan oleh beberapa sejarahwan luar islam agar islam dan para Khalifah kaum Muslimin ditatap dengan pandangan yang gelap.(muqodimmah penerjemah tarikh khulafah imam As-Suyuti)

Ada kisah yang menarik tatkala Kholifah Harun Ar-Rosyid mengirimkan jam sebagai hadiah pada Charlemagne seorang penguasa di eropa. Jam yang tiap jamnya itu berbunyi disangka bahwa di dalam jam itu ada jinnya sehingga mereka merasa ketakutan(history of arab, hal 298) Philip Hitti.

Dan masih banyak lagi hal yang perlu diketahui tentang distorsi sejarah islam yang tentunya harus diluruskan .

Topik :
Siroh

Terkait