Sekarang Aku Baru Sadar
Ketika manusia mengabaikanmu, meninggalkanmu, tidak mempedulikanmu, dan tidak memperhatikanmu akan membuat hatimu menjadi sempit dan seakan hidup ini sudah tidak berarti lagi.
Oleh karena itu, sadarlah orang lainpun sama sepertimu menginginkan perhatian dan ingin mendapatkan apa yang diinginkan oleh manusia pada umumnya.
Untuk apa kau memperdulikan hal itu? Masih banyak hal yang lebih penting dari semua itu.
Seharusnya kita menyadari kemaha-Agungan Allah Subhanahu wa ta’ala, seharusnya kita bertanya pada diri kita bagaimana penilaian Allah Subhanahu wa ta’ala terhadap diri kita?
Apakah termasuk golongan hamba-hambanNya yang sholih atau sebaliknya? Sudahkah kita berusaha mendapatkan cinta-Nya? Rabb yang senantiasa ada di setiap keadaan, baik sempit maupun lapang.
Allah Subhanahu wa ta’ala tidak akan mengabaikan hamba-Nya Allah Subhanahu wa ta’ala akan selalu memperhatikan, mendengarkan doa-doa yang kita panjatkan, dan memberikan jalan kleuar yang terbaik untuk kita hambaNya.
Dialah Allah Subhanahu wa ta’ala Dzat yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang, Maha Penyantun lagi Maha perkasa, Dzat yang tidak pernah tidur ataupun lelah dalam memelihara langit dan bumi beserta isinya. Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
اَللهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ لَهُ مَا فِيْ السَّمَوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَايُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَاشَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَايَئُوْدُهُ حِفْظُهُمَاوَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمِ>
“Allah, tidak ada tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah yang Maha Hidup, kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Tidak mengantuk dan tidak tidur, kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan di bumi, tiada yang dapat memberi syafa’at disisi Allah Subhanahu wa ta’ala tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka dan mereka tidak mengetahui apapun dari ilmu Allah melainkan yang dikehendaki-Nya. ‘Arsy Allah meliputi langit dan bumi dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS. Al-Baqarah: 255)
Apabila kita ingat kepada Allah Subhanahu wa ta’ala maka Allah Subhanahu wa ta’ala juga akan ingat kepada kita. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa ta’ala dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 125 yang berbunyi:
فَاذْكُرُوْنِي أَذْكُرْكُمْ وَشْكُرُوْالِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِ>
“Karena itu ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku akan mengingatmu, dan bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu mengingkari nikmat-Ku.”
Sudah seharusnya kita sebagai hamba Allah Subhanahu wa ta’ala lebih sedih jika kita jauh dari-Nya, lebih sedih jika seharian tidak membaca kalam-Nya.
Lebih sedih jika kita tidak terbangun untuk melaksanakan shalat malam dan bermunajat kepada-Nya, lebih sedih jika kita belum bisa membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan, yang dengan membantu mereka, Allah Subhanahu wa ta’ala akan menurunkan rahmat-Nya dan ridho-Nya.
Kenapa kita harus sedih? Karena amalan-amalan itulah yang akan mendatangkan ridho dan rahmat-Nya maka berharaplah hanya kepada Allah Subhanahu wa ta’ala dan janganlah berharap kepada makhluk karena kemampuan makhluk sangat terbatas.
Imam Syafi’I berkata: “Ketika harimu terlalu berharap kepada seseorang, maka Allah Subhanahu wa ta’ala timpakan kepadamu pedihnya sebuah pengharapan.
Supaya kamu mengetahui bahwa Allah Subhanahu wa ta’ala sangat cemburu terhadap hati yang berharap kepada selain Allah Subhanahu wa ta’ala.
Oleh karena itu, Allah Subhanahu wa ta’ala menghalangi kamu dari pada perkara tersebut, agar kamu kembali berharap hanya kepada-Nya.