Sya’ban, Pemanasan Sebelum Ramadhan

Kalau kita ingin “tanding sepak bola”. Dan baru belajar cara main sepak bola ditengah lapangan, setelah peluit wasit ditiup sebagai tanda mulai pertandingan sepak bola, kita dapat diPASTIkan kalah.

Pemain bola yang jago, hebat, ngetop. Atau club bola yg papan atas, merek latihan berkali-kali AGAR MENANG.

RAMADHAN laksana pertandingan sepak bola butuh latihan dan pemanasan! AGAR MENANG.

Level Nabi yang top ibadahnya juga PEMANASAN, apalagi kita.! SIAP sebelum masuk “lapangan bola” harus tahu ilmunya, sebelum terdengar tiupan peluit wasit tanda memasuki 1 Ramadhan.

Dari Usamah bin Zaid, beliau berkata, “Katakanlah wahai Rasulullah, aku tidak pernah melihatmu berpuasa selama sebulan dari bulan-bulannya selain di bulan SYA’BAN”. Nabi saw menjelaskan, Bulan SYA’BAN adalah bulan di mana manusia mulai lalai yaitu di antara bulan Rajab dan Ramadhan. Bulan tersebut adalah bulan dinaikkannya berbagai amalan kepada Allah, Rabb semesta alam. Oleh karena itu, aku amatlah suka untuk berpuasa ketika amalanku dinaikkan.” (HR. An Nasa’i)

Dari ‘Aisyah RA mengatakan,“Aku tidak pernah melihat beliau (Nabi) berpuasa (mksdnya puasa sunah) yang lebih banyak daripada berpuasa di bulan SYA’BAN.” (HR. Bukhari Muslim).

Dari Ummu Salamah, beliau mengatakan “Nabi saw selama setahun tidak berpuasa sebulan penuh selain pada bulan Sya’ban, lalu dilanjutkan dengan berpuasa di bulan Ramadhan.” (HR. Abu Daud Dan An Nasai)

Disebutkan oleh Ibnu Rajab Al Hambali mengenai hikmah puasa Sya’ban sebagai berikut.

Bulan Sya’ban adalah bulan tempat manusia lalai. Karena mereka sudah terhanyut dengan istimewanya bulan Rajab (yang termasuk bulan Harom) dan juga menanti bulan sesudahnya yaitu bulan Ramadhan. Tatkala manusia lalai, inilah keutamaan melakukan amalan puasa ketika itu. Sebagaimana seseorang yangberdzikir di tempat orang-orangyang begitu lalai dari mengingat Allah -seperti ketika di pasar-,maka dzikir ketika itu adalah amalan yang sangat istimewa. Abu Sholeh mengatakan,“Sesungguhnya Allah tertawa melihat orang yang masih sempatberdzikir di pasar. Kenapa demikian? Karena pasar adalah tempatnya orang-orang lalai dari mengingat Allah.”

Nabi saw biasa berpuasa setiap bulannya sebanyak tiga hari. Terkadang beliau menunda puasa tersebut hingga beliau mengumpulkannya pada bulan Sya’ban. Jadi beliau saw apabila memasuki bulan Sya’ban sedangkan di bulan-bulan sebelumnya beliau tidak melakukan beberapa puasa sunnah, maka beliau mengqodho’nya ketika itu. Sehingga puasa sunnah beliau menjadi sempurna sebelum memasuki bulan Ramadhan berikutnya.

Puasa di bulan Sya’ban adalah sebagai latihan atau pemanasan sebelum memasuki bulan Ramadhan. Jika seseorang sudah terbiasa berpuasa sebelum puasa Ramadhan, tentu dia akan lebih kuat dan lebih bersemangat untuk melakukan puasa wajib di bulan Ramadhan.

Mari perbanyak puasa sekarang ini sebelum masuk Ramadhan.

Ibadah-ibadah Sunah adalah penyeleksian siapa yg benar benar mencintai Allah.!

Ibadah sunah apabila dikerjakan UNTUNG besar apabila di tinggalkan RUGI BESAR.!

Ingat ibadah sunah menyempurnakan ibadah WAJIB. Apakah kita yakin Ramadhan kita sempurna. Maka puasa sunahlah.

Topik :
Puasa Ramadhan

Terkait